Sebuah rindu dan candu pada surken #gununggedepangrango

Sebuah rindu dan candu pada surken #gununggedepangrango 

Setiap pendakian gunung memberikan 2 pilihan ke saya yang pertama akan balik lagi ke sana dan ke dua tidak akan pernah lagi ke sana,  dan saya memilih pilihan yang pertama.
Dua bulan setelah pendakian saya ke gunung gede pangrango, lagi lagi saya pergi gunung, gunung itu tidak lain tidak bukan adalah gunung gede pangrango, kenapa saya mendaki gunung gede pangrango? Kenapa tidak mencoba gunung gunung lainnya? Jawabannya adalah seperti ada rasa rindu ingin berjumpa dengan indahnya ladang edelweis yang luas dan dinginnya alun-alun Suryakencana, dan karena gunung ini tidak jauh dari tempat tinggal saya dan bagi saya mendaki itu tidak harus mencoba gunung baru selagi gunung tersebut bisa menggunakan rasa rindu kita terhadap gunung dan bisa menenangkan hati juga pikiran karena terlalu memikirkan pelajaran pelajaran kota dan materi materi kehidupan, bagi saya itu sudah cukup.

Singkat cerita, pada hari Sabtu tanggal 17 November 2018 saya kembali ke gunung, berangkat dari rumah saya pada pukul 23.30 wib pendakian kali ini saya mendaki dengan 4 teman saya, teman yang berbeda dengan teman saya waktu ke Sindoro dan ke gede yang pertama, kali ini ada Gilang, Ilham / babang, Doni / benjol, dan Iskandar / nday. Kami sampai di basecamp gunung gede pada pukul 04.00 wib. Sampai di sana kami langsung istirahat di basecamp ada yang tidur sejenak, lalu pada pukul 06.30 wib kami memesan sarapan dan setelah sarapan kami mempacking ulang carrier kami, menyewa kompor karena kami tidak bawa kompor dari rumah, dan mengurus simaksi pendakian.

Pada pukul 07.50 pagi di hari Minggu yang cerah kami memulai pendakian dengan berdoa agar pendakian kali ini berjalan dengan lancar dan tidak terjadi apa apa, karena disini adalah pendakian perdana bagi teman teman saya, jadi harus hati hati dalam perjalanan agar bisa pulang ke rumah dengan selamat.

Pendakian di awali dengan melewati perkebunan warga yang jalurnya tidak begitu curam, jalur yang di hiasi dengan perkebunan berganti dengan pohon pohon tinggi yang menutupi teriknya sinar matahari, disini kami berjalan dengan sangat perlahan, santai tidak terburu-buru, pada pukul 09.00 wib kami tiba di pos 1 istirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan menuju pos 2 di dengan perjalanan pos 1 menuju pos 2 kami menemui Selter bertanda pos 2 sudah dekat, kami berjalan terus berjalan dan sampai kami di pos 2 pada pukul 10.30 wib.  beristirahat sejenak lalu lanjut ke pos 3 nah perjalan dari pos 2 ke pos 3 sangat amat memakan waktu, tidak bukan tidak lain karena kami sering istirahat, karena sudah lelah juga. Akhirnya kami tiba di pos 3 pada pukul 13.55 wib. Kami istirahat cukup lama disini karena kami belum makan siang kami pun masak mie instan untuk mengganjal perut kami yang belum makan siang ini hehehe. Setalah makan kami packing alat alat yang bekas di pakai masak, lalu melanjutkan perjalanan, lalu tiba di pos  4 pada pukul 15.15 wib, istirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan, oh iya perjalanan dari pos 3 ke pos pos selanjutnya kami hanya istirahat di pos pos tertentu saja, tidak seperti dari basecamp sampai ke pos 3 kami banyak istirahat di sepanjang jalan, melihat tempat landai istirahat lihat landai sedikit istirahat lagi, jadi terlalu memakan waktu, tetapi hal yang penting dalam perjalanan ialah menikmati perjalanan tersebut, namun bukan berarti perjalan kami dari pos 3 sampai pos selanjutnya tidak menikmati perjalanan kami tetap menikmati perjalanan tetapi perjalanan dari pos 3 sampai pos selanjutnya kami berjalan agak cepat karena tidak mau ketemu malam. Oke singkat cerita sampai tiba di pos 5 atau alun-alun Suryakencana pada pukul 16.10 wib. Istirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan menuju alun-alun Suryakencana yang bisa dekat jalur track menuju puncak, sampai pada pukul 16.26 wib. Tidak buang buang waktu kami langsung mendirikan tenda dan memasak setelah tenda selesai masakanpun siap. Langsung saja kami makan, karena perut ini sudah tidak bisa menahan lapar hehehe. Setelah makan kami mengobrol hangat dengan pendaki lainnya di temani tiupan angin Suryakencana yang cukup kencang huft, yang bisa membuat tubuh kami kedinginan lalu kami masuk ke dalam tenda untuk tidur karena tubuh kami sudah lelah hehehe, ketika malam saya terbangun karena mendengar tiupan angin yang berhembus kencang, saya keluar tenda lalu melihat sekitar tenda tiba tiba ada pendaki lain menyapa saya dan menanyakan apakah saya melihat temannya yang dari Tangerang lalu saya jawab tidak melihat lalu pendaki tersebut meninggal saya, lalu saya melihat ke langit banyak bintang bertebaran dimana di daerah saya jarang sekali terlihat bintang sebanyak ini di temani dengan secangkir kopi hangat dan lagu lagunya Fiersa Besari. Karena tubuh ini sudah tidak tahan dinginnya alun-alun Suryakencana sayapun melanjutkan tidur saya, dan bangun pada pukul 05.00 wib terbangun karena suara alarm yang sangat berisik hehehe dan disini saya tidak ikut muncak karena masih ingin melanjutkan tidur saya dan dengan satu teman saya yang bernama doni, jadi yang muncak hanya Nday, Babang, dan Gilang. Setelah teman saya berangkat muncak saya melanjutkan tidur saya dan bangun pada pukul 09.10 wib lalu tidak lama teman saya yang muncak sudah turun dan yang sampai tenda duluan adalah Babang sedangkan Nday dan Gilang mengambil air untuk perjalanan turun. Lalu sama memasak untuk makan sebelum perjalanan turun setelah selesai masak teman saya yang mengambil air sudah tiba di tenda lalu kami makan setalah makan kami memasak air untuk perjalanan turun dan untuk ngopi hehehe. Singkat cerita pada pukul 11.45 wib kami pulang dan sampai basecamp pada pukul 16.00 wib di perjalanan turun saya sering sekali terpeleset di jalur track efek meriang semalam hehehe. Ketika kami mau pulang hujan turun cukup lebat Untung saja kami sudah sampai basecamp lalu pada pukul 18.10 wib setelah adzan Maghrib kami jalan pulang menuju Tangerang dan ketika kami mengambil motor ada salah nya satu pendaki yang menanyakan temannya di jalur menuju basecamp ternyata temannya ketinggalan waktu di pos 2 sungguh banyak pendaki yang kehilangan temannya, lalu saya menyarankan agar pendaki tersebut untuk melapor ke pihak basecamp, lalu pendaki tersebut melaporkan ke pihak basecamp, dan kami mengambil motor lalu berjalan pulang dari sambil berdoa dalam hati agar di selamatkan dalam perjalanan, sudah setengah perjalanan sudah sampai di dekat basecamp Cibodas teman saya yang bernama doni baru ingat kalau sepatunya tertinggal di parkiran motor langsung saja saya dan Doni balik lagi ke sana dan mengambil sepatunya, lalu kami jalan menuju tempat teman saya yang menunggu saya mengambil sepatunya Doni setelah ketemu langsung kami berjalan kembali, karena kami belum makan kami melimpir ke warpat ya warpat yang ada di puncak Cisarua Bogor. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan menuju Tangerang dan sampai di rumah teman saya si Nday pada pukul 22.30 wib dan di dekat rumah nday ada orang yang kecelakaan motor sepertinya orang ini jatuh karena orang tersebut sedang mabuk keras, sampai di rumah Nday kami lalu pamitan untuk pulang dan teman sampai saya dirumah pada pukul 01.30 karena tadi dirumah Nday kami mengobrol dahulu dan pulang pada pukul 01.00 wib sampai dirumah saya mengucapkan syukur karena bisa pulang dengan selamat.

Pendakian kali ini saya tidak sampai puncak di karenakan saat di tenda saya kurang enak badan dan memutuskan untuk diam di tenda, tak masalah bagi saya untuk tidak muncak karena pendakian sebenarnya tidak selamanya harus sampai puncak, tapi pendakian sebenernya harus berakhir dengan selamat sampai dirumah.

Marilah kita jelajahi bumi indah tercinta ini.



#salamlestari
#salamleterasi
#jagadanrawaindonesia
#bawaturunsampahmu
#lestarikanbumitercinta

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

macam-macam posisi pemain futsal

Sejauh kaki melangkah seluas mata memandang #gunungmerbabu