Sebuah langkah muda #gununggedepangrango

Sebuah langkah muda #gununggedepangrango

Akibat dari mendaki gunung Sindoro, saya menjadi tercandu kepada gunung. Pendakian pertama memang memberikan 2 pilihan: yang pertama adalah kapok, yang kedua adalah ketagihan. Dan saya termasuk yang ketagihan .

Dua bulan berselang setelah pendakian perdana saya ke gunung Sindoro, saya kembali lagi ke gunung kali ini gunung yang saya daki adalah gunung di Jawa barat yang dekat dengan rumah  saya yaitu gunung gede pangrango, kali ini saya berangkat dengan jumlah lebih banyak di bandingkan pendakian saya ke Sindoro, jumlah pendakian kali ini sebanyak 25 orang 4 kali lipat dari pendakian pertama saya ke Sindoro, diantara 24 orang itu 3 diantaranya yaitu teman saya yang mendaki bareng saya ke gunung Sindoro yaitu fajar/ ujeng, Ferdi / Ucok , dan Adi / dickur, Di tambah lagi satu yaitu Bintang.

Pada hari Jumat tanggal 14 September 2018 saya dengan 24 orang itu berangkat menuju basecamp putri dengan menaiki sebuah mobil yang 1 adalah mobil travel dan yang 1 lagi adalah mobil angkot. Dan saya adalah salah satu orang yang naik di mobil angkot. Berangkat pada pukul 21.40 dan sampai pada hari Sabtu, 15 September 2018 pada pukul 01.00 sesampainya di basecamp putri kami langsung menyewa basecamp untuk tempat beristirahat. Bangun pada pukul 06.00 langsung beli sarapan dan gosok gigi, setelah sarapan dan gosok gigi saya packing ulang barang bawaan saya dan disini saya tidak mandi karena di gunung tidak sedikit orang yang tidak mandi hehehe .

Pada pagi yang cerah dimana pemandangan alam yang cukup indah dari basecamp gunung gede via putri. Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 ini waktunya untuk tracking naik. Mengisi daftar nama di pos pendaftaran. Di gunung gede pangrango ada dua cara pendaftaran yang pertama daftar online di websitenya gunung gede pangrango dan cara kedua yaitu melalui calo yang ada di basecamp harga yang ditawarkan oleh calo berbeda tergantung calo yang kalian jumpai. Setelah menulis nama di pos pendaftaran semua akan di cek oleh petugas basecamp apakah ada yang membawa odol, sabun, tisu basah dan barang-barang yang mengandung deterjen yang bisa mencemarkan mata air di gunung gede via putri. Jalur di awali dengan perkebunan warga, lalu jalur yang di hiasi perkebunan warga berganti dengan pohon pohon tinggi yang perlahan menutupi jalur pendakian .
Menit demi menit berlalu tibalah kami di pos 1 pada pukul 08.15, beristirahat sejenak lalu memulai tracking lagi. Kami terus menyelusuri jalur yang tertutup pohon pohon tinggi pos 1 setengah sudah terlewati dan tiba lah kami di pos 2 pada pukul 09.00 disini kami tidak terlalu lama dikarenakan sinar matahari sudah hampir tidak terlihat kami kira akan datang hujan tetapi ini adalah Kabun yang perlahan naik ke atas dan disini rombongan kami terpisah menjadi beberapa kelompok saya berada di kelompok ketiga dari depan. Kami masih menyelusuri jalur hingga tiba di pos 2 setengah istirahat sejenak dan lanjut tracking, setiba kami di pos 3 pada pukul 11.45 kami istirahat sejenak sambil menunggu teman teman kami yang tertinggal di belakang, sialnya ketika saya memejamkan mata saat itu saya tertidur tanpa disengaja. Lalu saya terbangun ketika teman saya mengajak tracking lagi. Menit demi menit berlalu jam demi jam kami lewati dan sampailah kami di pos 4 disini kami tidak menemukan rombongan yang didepan kami tadi dan kami juga tidak tersusul susul dengan tema kami yang di belakang, kami menunggu cukup lama dan kami memutuskan untuk kembali tracking, dan kami melihat cahaya terang seperti kami sudah keluar dari hutan yang itu bertanda kami udah sampai di alun-alun Suryakencana.

Ketika tiba di alun-alun Suryakencana pada pukul 14.10  matahari begitu terik, panas begitu menyengat di badan sehingga kami memutuskan untuk menunggu teman kami yang tertinggal  kami menunggu cukup lama sampai pada pukul 16.20 teman kami yang tertinggal telah menghampiri kami, begitu ia datang langsung saja kami beri minum dan makanan ringan, sontak saya bertanya apakah masih ada rombongan di belakang, lalu salah satu teman saya menjawab bahwa ia adalah rombongan terakhir. Setelah beristirahat lama hingga jarum jam menunjukkan pukul 16.45kami bergegas berjalan menuju tempat camp yang berdekatan dengan sumber air dan dekat jalur menuju puncak, agar ketika mau muncak kami tidak terlalu jauh dari jalur menuju puncak. Tidak lama cukup 15 menit kami sampai di tempat camp yang sudah kami rencanakan tadi, lalu kami membagi dua tim yang satu bertugas membangun tenda dan tim yang satu lagi bertugas memasak dan beberapa orang yang bertugas memasak ada yang mengambil air di mata air. Setelah tenda jadi dan masakan sudah siap untuk di santap, kami pun menyantap makanan tersebut dan tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan itu, karena dari tadi siang kami belum makan. Setelah makanan habis dan  badan sudah tidak bisa menutupi rasa lelah kami pun tertidur

Dan terbangunlah kami pada pukul 06.30 di hari Minggu tanggal 16 September 2018, dimana kami terbangun karena mendengar suara asing yang yang pertama kali saya dengar di gunung yaitu tukang nasi uduk. Bayangkan di gunung ada tukang nasi uduk,alig coy, nasi uduk coy, karena penasaran sayapun membelinya dan ketika saya buka bungkusnya ternyata bukan nasi uduk melainkan nasi kuning. Saya kira benar nasi uduk ternyata hanya tipu belakang. Setelah selesai makan nasi uduk yang padahal bukan nasi uduk melainkan nasi kuning yang tidak ada rasanya kalo kata anak muda mah "Ketang" ga ada rasa, kami pun prepare summits pada pukul 07.10. tidak lupa berdoa dan kamipun segera berjalan menuju puncak gunung gede. Ada sebagian teman kami yang tidak muncak dikarenakan mereka sudah pernah.

Langkah demi langkah kami lakukan batu demi batu telah kami tapakan hingga di tengah perjalanan rombongan kami berpisah lagi menjadi beberapa kelompok, dan di sini saya hanya berdua dengan teman saya yang bernama Bintang, dan di tengah perjalanan si Bintang ini kebelet bab dan akhirnya saya suruh saja ia mencari semak semak dimana jalur menuju puncak jarang sekali semak semak yang ada hanya pepohonan saja, ketika menemukan pepohonan yang cukup rapat yang bisa menutupi dari pandangan pendaki lain saya menyuruh teman saya untuk membuang hajatnya di balik pepohonan itu ketika iya membuka jaketnya dan celana trackingnya ada pendaki lain yang lewat dan berkata "et et et jangan porno jangan porno" sebagai becandaan dan saya menjawab "biasa pak, pagi pagi, panggilan alam hehehe" dengan tertawa tipis , setelah pendaki tadi lewat si Bintang ini tidak jadi untuk membuang hajatnya,. Karena dia sudah tidak jadi membuang hajatnya kami pun memutuskan untuk jalan lagi dan tidak lama kami sampai puncak gunung gede 2958 MDPL. Takjub melihat keindahan alam dari puncak gunung gede terlihat gagah gunung pangrango di depan sana dan indahnya alun-alun Suryakencana dari atas puncak di belakang sana. Tidak lama teman kami yang tertinggal sampai di puncak dan tidak basa basi kamipun berfoto bersama dengan background gunung pangrango. Tidak lama berfoto kamipun turun dan ketika sampai tenda makanan sudah siap dibuat oleh teman kami yang tidak ikut muncak, sungguh baik sekali ia sehabis makan girilan saya yang mengambil air untuk perjalanan turun. Setelah selesai mengambil air kamipun mempacking carrier dan segera turun pada pukul 12.30 dimana alun-alun Suryakencana pada pukul segitu sedang terik teriknya. Kami melawan teriknya mentari dan bergegas turun. Pos demi pos kami lewati dan lagi lagi rombongan kami berpencar kembali dan saya disini hanya berdua dengan bintang seperti adik kakak saya disini berdua saja sejak muncak .

Dan pada pukul 16.10 saya sampai di basecamp dan disini sudah ada beberapa teman saya yang telah sampai duluan dan dia sudah mandi ternyata, lalu setelah istirahat sejenak saya memutuskan untuk mandi karena badan ini sudah tidak segar lagi. Setelah mandi saya membeli makan sambil menunggu teman kami yang masih di atas, lama kami menunggu sampai pada pukul 17.30 belum juga sampai beberapa teman saya memutuskan untuk menyusul teman saya yang berada di atas, dan saya hanya menunggu di basecamp. Tidak lama teman kami sampai di basecamp setelah itu mereka membeli makan untuk mengisi perut mereka. Setelah selesai makan kami pun bergegas berjalan pulang. Ketika di mobil sayapun tertidur dan bangun sudah sampai rumah teman saya pada pukul 23.40 . Lalu saya diantar pulang dengan menggunakan motor teman teman saya dan sampai dengan selamat di rumah. Alhamdulillah masih bisa melihat ibu dirumah Alhamdulillah masih bisa melihat senyum ibu Alhamdulillah pulang dengan selamat.

Di setiap perjalanan pasti memberikan pelajaran, pelajaran kali ini saya bisa menyimpulkan bahwa setiap perjalanan ke gunung pasti kita akan tahu sikap asli atau sifat alsi dari seorang teman. Dan bahwa benar seperti kutipan kutipan kata bahwa kalau kita ingin tahu sikap asli seorang sahabat boleh kita ajak ke gunung .

Sekian dulu cerita perjalanan dari saya, saya ucapkan banyak terimakasih atas kunjungan dan terimakasih juga sudah membacanya.

Mari kita kunjungi tempat tempat indah di Indonesia, tetaplahana, tetaplah berada di jalan yang benar, dan mari kita ramai ramai cintai alam kita dengan tidak membuang sampah sembarangan.

#salamliterasi
#salamlestari

  • #gunungbukantempatsampah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

macam-macam posisi pemain futsal

Sejauh kaki melangkah seluas mata memandang #gunungmerbabu

Sebuah rindu dan candu pada surken #gununggedepangrango